Labuang Simatayya; Pulau Karang berbentuk Perahu di Bulukumba

Labuan Simatayya, Kassi-Kassi
Labuang Simatayya, Kassi-Kassi, Bulukumba

Laporan: Sudianto Asram

KABAR PEDALAMAN, (3/3/17). Bulukumba, Sulsel. Tak banyak yang tahu, jika di Bulukumba, tepatnya di Kelurahan Bonto Kamase, tepatnya di Kampung Kassi-Kassi Turungang Beru, ada sebuah pulau kecil yang berbentuk perahu. Pulau ini hanya terpisah sekitar 50 meter dari daratan di lautan Teluk Bone.

Oleh masyarakat setempat, Pulau kecil yang disebut dengan Labuang Simatayya ini memiliki mitos-mitos yang beragam. Bahkan, ada yang menyebutnya angker. Konon, dulu, di dekat pulau tersebut terdapat sebuah aliran air berbentuk sungai yang airnya selalu tawar, meski “sungai” tersebut terletak di laut.

Menurut Ian Konjo, warga sekitar, di sekitaran pulau tersebut terkadang ada yang membuang uang koin di sana dalam jumlah yang banyak. Fenomena tersebut masih didapati pada awal tahun 1990-an.

Walau dikenal angker, ketika air surut, banyak bocah di kampung tersebut mencari ikan-ikan kecil yang berwarna indah untuk disimpan sebagai mainan. Ian Konjo berharap, Pulau Karang kecil di Teluk Bone yang disebut Labuang Simatayya tersebut dapat dikembangkan menjadi salah satu ikon wisata baru di Bulukumba, Sulawesi Selatan karena bentuknya yang unik dan berbeda dengan wisata karang yang ada di Bulukumba.

Lebih jauh, Ian menyebutkan bahwa, saat air pasang, sekitaran pulau tersebut dapat menjadi salah satu pilihan bagi yang hobbi memancing ikan karang. Selain itu, pulau kecil ini juga dijadikan spot untuk foto-foto.

Labuang Simatayya
Bagai melayang di atas langit.

Selain wisata pulau kecil Labuang Simatayya, Kampung Turungang Beru dapat menjadi salah satu pilihan bagi mereka yang suka dengan petualangan. Untuk mencapai kampung ini, dibutuhkan perjuangan karena tanjakannya sangat menantang. Kampung ini terletak sekitar 30 km dari Kota Bulukumba.

Labuang Simatayya
Jurnalis Kabar Pedalaman saat mengunjungi pulau karang Labuang Simatayya.