Ironi: Nenek Penderita Kanker Asal Bulukumba Terlantar di Makassar

Nenek Masna
Foto mahasiswa yang bersimpati pada Nenek Masna usai membesuk.

Dikutip dari catatan facebook Shanty Nursusanti

KABAR PEDALAMAN. Setelah membesuk sang nenek yang diduga mengidap kanker serviks, yang sebelumnya dirawat beberapa hari di rumah sakit di daerahnya (Bulukumba). Akhirnya, ditemani seorang anaknya yang lugu dan seorang cucu, sang nenek dirujuk ke rumah sakit Wahidin Makassar dengan ambulance ditemani 2 orang bidan (menurut penuturan sang cucu) kurang lebih seminggu silam.

Setelah tiba di RS. Wahidin MAKASSAR (24/02/2017), sang nenek bukannya diopname di UGD, tetapi disarankan agar rawat jalan saja. Sore menjelang magrib, tetiba 2 bidan yang mendampingi mereka ketika di ambulance meminta Suriyani (sang cucu) yang masih kelas 3 SMA di kampungnya itu, mencari kontrakan untuk perawatan rawat jalan neneknya di sekitaran Rumah Sakit.

Karena panik, maka sang cucu berjalan seorang diri tanpa memperdulikan lagi suasana malam kota Makassar. Dia berjalan sendirian di tengah malam itu mencari tempt kost. Setelah capek berkeliling, Suriyani yang tak tahu arah dan tujuannya itu (maklum anak desa yang tidak tahu jalan-jalan di kota Makassar) bertemu seseorang yang baik, yang tak dikenalinya menunjukkan sebuah kost-kost-an murah di BTP sekitar pukul 11:00 malam. Kost-kost-annya dia bayar Rp 200.00 perbulan,(kita sama-sama tahu bagaimana kondisi kost yang segitu harganya di kota Makassar). Sekali lagi dia beruntung karena dipinjami kasur dan bantal alakadarnya oleh tetangga kamar.

Nenek Masna
Nenek Masna dan Suriani

Sisa uang pembayaran kost sang cucu belikan makanan untuk neneknya yang sedang sakit dan omnya yang juga bersama mereka (omnya tidak terpelajar, jadi segalanya dia percayakan kepada keponakanmya itu)

Tiga hari yang lalu, seseorang memberinya bubur yang dimakannya selama dua hari. Bahkan pernah satu malam, mereka hanya minum air putih saja untuk mengganjal perut.

Selama di kost dan kontrol ke Rumah Sakit, sang nenek yang tidak pernah reda sakitnya, sempat pingsan di dalam mobil sewa sepulang dari rumah sakit.

Hari ini, didampingi oleh beberapa mahasiswa asal Bulukumba yang bersimpati menemui pihak rumah sakit agar si nenek dirawat inapkan saja di rumah sakit. Setelah melalui perjuangan panjang, akhirnya si nenek dirawat inapkan. Itu pun diputuskan usai magrib. Kami menemui cucunya bersama beberapa mahasiswa. Semuanya ternyata belum makan seharian.

Untungnya, tiba-tiba datang seorang yang mentraktir mereka semua. Seseorang yang awalnya tidak saya kenal. Namun, setelah diperkenalkan oleh lelaki saya, saya baru sadar bahwa ternyata orang itu adalah seorang pejabat dari Bulukumba yang cukup dikenal rendah hati dan ramah.

Kini, kita menunggu, apakah Nenek Masna akan dioperasi atau bagaimana....
Dan dari mana dia bisa membiayai dirinya? Belum lagi cucunya yang akan Ujian Nasional hari Senin dan anaknya yang lugu itu selama di Makassar?
Kita sama menanti perkembangannya......

Bagi yang ingin membantu meringankan beban keluarga Nenek Masna, dapat menghubungi nomor:

082 349 212 805

An. Sindi Suriani (Cucu Nenek Masna)

Atau berdonasi ke: No. Rekening BRI Unit Bonto Manai atas nama Suriani

4898-01-007864-53-3