Kompass GIA Gelar Bincang Seni

Kompass GIA Gelar Bincang Seni
Semangat berkesenian bagi kaum muda adalah tema yang dipilih oleh Komunitas Pecinta Seni dan Sastra (KOMPASS GIA) pada bincang seni yang dilaksanakan pada Sabtu malam (15/09) di MM Cafe jalan Cendrawasih, Makassar.

Acara ini menghadirkan pembicara dari kalangan penulis dan sineas diantaranya, penulis buku berjudul KINOKOT, Andhika Mappasomba Daeng Mammangka, Irhyl R Makkatutu (penulis buku LELAKI GERIMIS), Syamsul Alam (pembuat film dan pegiat literasi).

Ardiansyah, ketua KOMPASS mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai penggalangan dana persiapan pentas tahunan di Gedung Kesenian Makassar.

"Ini sebagai penggalangan dana saja untuk pentas tahunan. Selain itu, acara ini juga sebagai wadah untuk lebih menumbuhkan lagi semangat berkesenian teman-teman di lembaga," tutupnya.

Dalam Bincang tersebut, Andhika Mappasomba mengungkapkan bahwa bicara kesenian itu sakral jika dicermati secara mendalam karena seni berhubungan dengan sence of emotional dan spiritual.

Sementara itu, Irhyl R Makkatutu sedikit berkisah tentang perjuangannya membentuk dan membesarkan lembaga seni Ikatan Pemerhati Seni dan Sastra (IPASS). Syamsul Alam berbicara tentang semangat menulis novel yang ditanamkan dalam diri anak-anak sekolah.

Sebagai akhir dari bincang seni ini, ada pembacaan puisi dan penampilan musik dari beberapa peserta diskusi.

Kompass GIA Gelar Bincang Seni Semangat berkesenian bagi kaum muda adalah tema yang dipilih oleh Komunitas Pecinta Seni dan Sastra (KOMPASS GIA) pada bincang seni yang dilaksanakan pada Sabtu malam (15/09) di MM Cafe jalan Cendrawasih, Makassar. Acara ini menghadirkan pembicara dari kalangan penulis dan sineas diantaranya, penulis buku berjudul KINOKOT, Andhika Mappasomba Daeng Mammangka, Irhyl R Makkatutu (penulis buku LELAKI GERIMIS), Syamsul Alam (pembuat film dan pegiat literasi). Ardiansyah, ketua KOMPASS mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai penggalangan dana persiapan pentas tahunan di Gedung Kesenian Makassar. "Ini sebagai penggalangan dana saja untuk pentas tahunan. Selain itu, acara ini juga sebagai wadah untuk lebih menumbuhkan lagi semangat berkesenian teman-teman di lembaga," tutupnya. Dalam Bincang tersebut, Andhika Mappasomba mengungkapkan bahwa bicara kesenian itu sakral jika dicermati secara mendalam karena seni berhubungan dengan sence of emotional dan spiritual. Semangat berkesenian bagi kaum muda adalah tema yang dipilih oleh Komunitas Pecinta Seni dan Sastra (KOMPASS GIA) pada bincang seni yang dilaksanakan pada Sabtu malam (15/09) di MM Cafe jalan Cendrawasih, Makassar. Acara ini menghadirkan pembicara dari kalangan penulis dan sineas diantaranya, penulis buku berjudul KINOKOT, Andhika Mappasomba Daeng Mammangka, Irhyl R Makkatutu (penulis buku LELAKI GERIMIS), Syamsul Alam (pembuat film dan pegiat literasi). Ardiansyah, ketua KOMPASS mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai penggalangan dana persiapan pentas tahunan di Gedung Kesenian Makassar. "Ini sebagai penggalangan dana saja untuk pentas tahunan. Selain itu, acara ini juga sebagai wadah untuk lebih menumbuhkan lagi semangat berkesenian teman-teman di lembaga," tutupnya.